TENTANG PERGAULAN IMAM SYAFI'I

Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah :



إذا لَمْ أَجِدْ خِلًّا تَقِيًّا فَوِحْدتي ألذُّ وأشهى من غَوِيٍّ أُعَاشِرهُ

Jikalau aku tidak menjumpai teman yang bertakwa, maka kesendirianku lebih mengenakkan dan lebih aku sukai daripada bergaul dengan orang yang menyesatkanku.

 وَأَجْلِسُ وَحْدِي للعِبَادَةِ آمِناً أَقَرُّ لِعَيْنِي مِنْ جَلِيسٍ أُحَاذِرُه

Aku duduk menyendiri untuk beribadah dengan nyaman, lebih menyejukkan mataku daripada duduk bersama orang yang harus aku waspadai

(الدرر المنتقاة من الكلمات الملقاة 4/248)
إذا لَمْ أَجِدْ خِلًّا تَقِيًّا فَوِحْدتي ألذُّ وأشهى من غَوِيٍّ أُعَاشِرهُ

Jikalau aku tidak menjumpai teman yang bertakwa, maka kesendirianku lebih mengenakkan dan lebih aku sukai daripada bergaul dengan orang yang menyesatkanku.

 وَأَجْلِسُ وَحْدِي للعِبَادَةِ آمِناً أَقَرُّ لِعَيْنِي مِنْ جَلِيسٍ أُحَاذِرُه

Aku duduk menyendiri untuk beribadah dengan nyaman, lebih menyejukkan mataku daripada duduk bersama orang yang harus aku waspadai

(الدرر المنتقاة من الكلمات الملقاة 4/248)

Berkata Imam Asy-Syafi'i  rahimahullah:

أظلم الظالمين لنفسه من تواضع لمن لا يكرمه ورغب في مودّة من لا ينفعه، وقبل مدح من لا يعرفه

Perbuatan yang paling mendholimi diri sendiri itu adalah merendahkan diri di hadapan orang yang tidak menghormatinya, berharap belas kasih dari orang yang tak memberi manfaat kepadanya, dan menerima pujian dari orang yang tidak dikenalinya

(طبقات الشافعية 1/242)

من استحضر تفاصيل ذنوبه التي سترها الله ، استوحش مما يسمعه من ثناء الناس عليه . وصار مديحهم له يثير مواجعه ؛ لأنه يُذكره بالفارق بين ظاهره وباطنه

Bila kita mau mengurai kembali setiap detail episode dosa yang telah Allah tutupi, niscaya pujian orang hanyalah menjadi beban berat yang menyesakkan dada, karena kita sadar bahwa pujian tersebut sungguh jauh antara lahir dan batin kita...